Jantung

Jantung

Penyakit jantung adalah kondisi ketika jantung mengalami gangguan. Bentuk gangguan itu sendiri bisa bermacam-macam. Ada gangguan pada pembuluh darah jantung, irama jantung, katup jantung, atau gangguan akibat bawaan lahir.

Faktor Resiko

Penyakit jantung dapat dialami oleh siapa saja. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalaminya adalah:

  • Usia. Bertambahnya usia meningkatkan risiko otot jantung melemah dan menebal.
  • Jenis kelamin. Pria lebih berisiko terserang penyakit jantung dibanding wanita. Akan tetapi, risiko terserang penyakit ini akan meningkat pada wanita setelah masa menopause.
  • Riwayat keluarga. Risiko seseorang untuk menderita penyakit jantung juga tinggi apabila memiliki riwayat penyakit ini dalam keluarga. Terutama, bila memiliki ayah atau saudara laki-laki yang terserang penyakit jantung sebelum usia 55 tahun. Atau dalam kasus lain, memiliki ibu atau saudara perempuan yang didiagnosis menderita penyakit jantung sebelum usia 65 tahun.
  • Rokok. Kandungan nikotin dan karbonmonoksida dalam asap rokok dapat menyempitkan pembuluh darah dan merusak lapisan dalam jantung. Oleh sebab itu, serangan jantung lebih sering terjadi pada perokok.
  • Terapi kanker. Penggunaan obat kemoterapi dan radioterapi meningkatkan risiko penyakit jantung.
  • Pola makan buruk. Konsumsi makanan tinggi lemak, gula, garam, dan kolesterol berkontribusi pada penyakit jantung.
  • Hipertensi. Tekanan darah tinggi yang tidak terkendali akan memicu penebalan pada pembuluh darah, sehingga mempersempit aliran darah.
  • Kadar kolesterol tinggi. Kolesterol tinggi dapat membentuk timbunan plak pada pembuluh darah dan meningkatkan risiko aterosklerosis.
  • Kurang menjaga kebersihan diri. Tidak rutin mencuci tangan atau menyikat gigi, dapat membuat bakteri dan virus masuk ke dalam tubuh dan memicu infeksi jantung.

Selain sejumlah faktor di atas, kurang aktivitas, stres yang tidak ditangani dengan baik, serta kondisi medis seperti diabetes atau obesitas, juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Istilah penyakit jantung meliputi beragam gangguan pada jantung, antara lain:

  • Penyakit arteri koroner (penyakit jantung koroner) – penyempitan pembuluh darah jantung.
  • Aritmia – gangguan pada irama jantung.
  • Penyakit jantung bawaan – kelainan jantung sejak lahir.
  • Kardiomiopati – gangguan pada otot jantung.
  • Infeksi jantung – infeksi pada jantung akibat bakteri, virus, atau parasit.
  • Penyakit katup jantung – gangguan pada salah satu atau keempat katup jantung.

Pencegahan

Penyakit jantung yang disebabkan oleh kelainan tidak dapat dicegah. Namun demikian, banyak jenis penyakit ini yang dapat dicegah, dengan menjalani pola hidup sehat. Selain sebagai pencegahan, pola hidup sehat di bawah ini juga dapat membantu pasien penyakit jantung dalam proses penyembuhan:

  • Berhenti merokok. Rokok adalah faktor risiko utama penyakit jantung, terutama penyakit jantung koroner.
  • Rutin memeriksakan diri. Lakukan pemeriksaan rutin terkait kadar kolesterol, gula darah, dan tekanan darah. Ketahui kadar normal pada tiga kondisi tersebut, yaitu:
    • Tekanan darah. Tekanan darah normal adalah di bawah 120/80 mm Hg.
    • Kadar kolesterol jahat (LDL). Pada umumnya, kadar LDL normal adalah di bawah 130 mg/dL. Namun pada orang dengan faktor risiko penyakit jantung, kadar LDL sebaiknya berada di bawah 100 mg/dL. Sedangkan pada individu dengan penyakit jantung atau diabetes, kadar LDL disarankan di bawah 70 mg/dL.
    • Kadar gula darah. Kadar gula darah normal umumnya kurang dari 100 mg/dL setelah tidak makan (puasa) selama setidaknya 8 jam, dan kurang dari 140 mg/dL 2 jam setelah makan.
  • Latihan atau olahraga rutin. Selain membantu menjaga kesehatan, latihan rutin selama 30-60 menit sehari dapat membantu mengontrol tekanan darah, serta kadar kolesterol dan gula darah. Akan tetapi, pada pasien aritmia dan kelainan jantung bawaan, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter mengenai durasi latihan yang aman.
  • Konsumsi makanan sehat. Perbanyak konsumsi buah, sayuran, gandum, dan lemak omega-3. Selain itu, batasi konsumsi daging merah, serta hindari makanan tinggi gula, lemak, kolesterol, dan garam. Ketahui juga batas kandungan kalori dalam makanan yang dikonsumsi, dan usahakan untuk mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi dan rendah kalori.
  • Jaga berat badan ideal. Berat badan berlebih atau obesitas, dapat meningkatkan risiko terserang penyakit jantung.
  • Kelola stres dengan baik. Stres dalam jangka panjang dapat menyebabkan jantung bekerja lebih keras. Oleh karena itu, sebisa mungkin kurangi stres dengan menjalani aktivitas fisik. Sebagai contoh, lakukan latihan yang melibatkan teknik pernapasan dan relaksasi otot, seperti yoga. Konsultasikan dengan dokter bila Anda sering merasa bingung, tertekan, dan marah tiap kali menghadapi masalah.
  • Menjaga kebersihan tubuh. Rutin mencuci tangan, menyikat gigi, dan hindari kontak dengan orang yang sedang terserang penyakit infeksi seperti flu.