Penyakit kanker mulut dapat muncul di area mana saja di dalam mulut, termasuk bagian dalam pipi dan gusi. Jika kanker muncul di area tersebut, ini juga merupakan jenis kanker kepala dan leher.
Oleh karenanya, kanker mulut juga merupakan beberapa jenis kanker yang dikelompokkan dalam kategori kanker leher dan kepala.
Apa itu penyakit kanker mulut?
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa kanker mulut dapat muncul di area mana saja dan bukan hanya di bagian dalam pipi dan gusi, tetapi juga area lainnya, seperti, bibir, lidah, langit-langit, serta dapat muncul di lantai mulut (bawah lidah).
Penyakit ini dimulai di sel-sel mulut. Tumor kanker (ganas) merupakan sekelompok sel kanker yang dapat tumbuh dan menghancurkan jaringan di sekitarnya. Sel kanker ini juga dapaat menyebar (bermetafisis) ke bagian tubuh lain.
Ketika kanker mulut menyebar, biasanya kanker menyebar melalui sel limfatik. Sel-sel kanker yang memasuki sistem limfatik dibawa bersama oleh getah bening, cairan bening dan berair. Sel-sel kanker sering muncul pertama kali di kelenjar getah bening terdekat di leher.
Sel kanker juga dapat menyebar ke bagian lain dari leher, paru-paru, serta bagian lain tubuh. Ketika ini terjadi, tumor baru memiliki jenis yang sama dengan tumor sebelumnya.
Sebagai contoh, jika kanker mulut menyebar ke paru-paru, sel kanker yang terdapat di dalam paru-paru sebenarnya adalah sel kanker mulut.
Apa penyebab penyakit kanker mulut?
Penyakit kanker mulut terbentuk ketika sel-sel di bibir atau di dalam mulut mengalami perubahan (mutasi) dalam DNA mereka. Sel DNA mengandung instruksi yang memberi arahan pada sel apa yang harus dilakukan.
Akumulasi sel kanker mulut yang abnormal dapat membentuk tumor. Seiring waktu mereka dapat menyebar di dalam mulut dan dan area lain dari kepala serta leher dan juga bagian tubuh lainnya.
Kanker mulut umumnya di mulai di sel-sel datar dan tipis (sel skuamosa) yang melapisi bibir dan bagian dalam mulut.
Sebagian besar kanker mulut adalah karsinoma sel skuamosa, yang merupakan kanker yang terjadi pada rongga mulut dan terlihat sebagai plak keratosis, ulserasi, serta kemerahan.
Tidak jelas apa yang menyebabkan mutasi pada sel skuamosa yang menyebabkan kanker mulut. Akan tetapi dokter telah mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker mulut.
Siapa saja yang berisiko terkena penyakit kanker mulut?
Dokter tidak selalu dapat menjelaskan mengapa seseorang dapat mengembangkan kanker dan yang lainnya tidak. Meskipun demikian, kita tahu bahwa penyakit ini bukanlah penyakit yang menular.
Faktor risiko dapat menunjukkan bahwa seseorang lebih mungkin mengembangkan kanker mulut daripada orang lain. Faktor risiko sendiri adalah segala sesuatu yang meningkatkan peluang terkena penyakit.
Berikut ini adalah faktor risiko kanker mulut:
Tembakau
Penggunaan tembakau menjadi salah satu faktor risiko dari penyakit ini. Merokok, menggunakan tembakau kunyah, atau menghisap tembakau semua itu terkait dengan kanker mulut. Perokok berat yang menggunakan tembakau sejak lama merupakan paling berisiko.
Alkohol
Seseorang yang mengonsumsi alkohol lebih mungin mengembangkan kanker mulut dibandingkan dengan orang yang tidak mengonsumsinya.
Risiko dapat meningkat tergantung dari jumlah alkohol yang dikonsumsi seseorang. Serta akan lebih besar jika orang tersebut mengonsumsi tembakau secara bersamaan.
Paparan sinar matahari
Kanker mulut dapat disebabkan oleh paparan sinar matahari. Menggunakan lotion atau lip balm dapat mengurangi risiko terkena kanker. Mengenakan topi juga bisa menghalangi sinar matahari yang berbahaya. Risiko akan meningkat jika orang tersebut merokok.
Riwayat pribadi kanker kepala dan leher
Seseorang yang memiliki kanker kepala dan leher dapat meningkat risiko mengembangkan kanker kepala dan leher lainnya. Merokok juga dapat meningkatkan risiko ini.
Infeksi HPV
HPV merupakan infeksi virus yang sering ditularkan secara seksual atau melalui kontak kulit-ke-kulit lainnya.
Diagnosis pada penyakit kanker mulut
Pada pemeriksaan tahap awal, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik. Ini termasuk pemeriksaan langit-langit di dalam mulut, lantai mulut, serta bagian belakang tenggorokan, lidah, pipi, serta kelenjar getah bening di leher.
Jika dokter tidak menemukan mengapa kamu mengalami gejala kanker mulut, mungkin saja dokter akan merujuk kamu ke spesialis THT. Jika dokter menemukan tumor, pertumbuhan, atau lesi yang mencurigakan, mereka akan melakukan biopsi sikat atau biopsi jaringan.
Biopsi sikat adalah serangkaian tes yang tidak dapat menimbulkan rasa sakit yang bekerja dengan cara mengumpulkan sel-sel dari tumor dengan cara menyikatnya.
Sedangkan biopsi jaringan melibatkan pengangkatan sepotong jaringan sehingga dapat diperiksa di bawah mikroskop untuk mendeteksi sel-sel kanker.
Sebagai tambahan, dokter mungkin saja melakukan tes lainnya seperti:
- X-rays, untuk melihat perkembangan sel-sel kanker jika menyebar ke rahang, dada, atau paru-paru.
- CT scan, untuk mengungkap tumor lain di dalam mulut, tenggorokan, leher, paru-paru, atau pada bagian tubuh lain.
- PET scan, untuk menentukan apakah kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening atau organ lain.
- MRI scan, untuk mennunjukkan gambar yang lebih akurat dari kepala dan leher, serta menentukan tingkat atau stadium dari kanker.
- Endoskopi, untuk memeriksa saluran hidung, sinus, tenggorokan bagian dalam, batang tenggorokan (trakea).
Gejala penyakit kanker mulut
Sama seperti penyakit pada umumnya, kanker mulut pun juga dapat menunjukkan gejala. Dilansir dari Healthline, berikut adalah gejala dari kanker mulut:
- Luka di bibir atau di mulut yang tidak kunjung sembuh
- Terjadi suatu pertumbuhan di area mana saja di dalam mulut
- Perdarahan dari mulut
- Gigi lepas
- Sakit atau kesulitan mengunyah
- Kesulitan memakai gigi palsu
- Timbul benjolan di leher
- Sakit telinga yang tidak kunjung sembuh
- Penurunan berat badan yang drastis
- Bibir bagian bawah, wajah, leher, atau pipi mati rasa
- Timbul bercak putih, merah dan putih, atau bercak merah di mulut atau bibir
- Tenggorokan sakit
- Rahang sakit atau kaku
- Lidah terasa sakit
Beberapa gejala di atas seperti sakit tenggorokan atau sakit telinga, mungkin saja mengindikasikan kondisi lain.